Kepadamu dengan penuh jerih payah.
Selamat malam pujaan hati. Semoga kamu selalu dalam keadaan bahagia.
Tak sempat aku sampaikan bahwa aku benar-benar mencintaimu. Sekujur tubuhku kaku saat melihat eloknya parasmu itu. Tak bisa aku bayangkan jika harus bercakap-cakap denganmu, mungkin sejenak aku akan mati suri.
Aku kikuk saat di depan kamu. Aku tak bisa jadi cowo biasa aja yang ngajak kamu ngobrol. Seluruh isi di otakku menghilang, tersesakkan oleh namamu. Tak bisa aku sangkal bahwa aku memang benar-benar telah jatuh dalam simfoni kekagumanku padamu.
Namun, cinta tinggalah cinta bagi orang sepertiku. Aku tidak seperti teman-temanku yang dengan mudah mendapatkan orang yang dia suka. Aku berbeda.
Cinta itu bisa di perjuangkan jika aku sudah memapankan hidupku.
Kadang aku iri betul sama mereka yang tinggal bonceng gebetannya pulang, beliin boneka, ajak nonton ke 21 udah gitu jadian. Tak bisa aku seperti itu. Aku hanya lelaki biasa dengan sepatu yang bolong di telapaknya. Indah nian hidup mereka yah.
Pujaan hatiku, aku cerita begini bukan karena ingin kau kasihani. Aku cerita begini karena itulah hakikatnya kamu harus tau bahwa mencintai kamu itu tidak gampang jika aku belum ber-uang. Tak apa jika kau memilih kepada lelaki yang lebih punya banyak barang milik orang tuanya. Aku akan bahagia jika aku terluka oleh hal itu.
Terakhir, aku ingin berbohong padamu.
Sumpah, aku tidak mencintaimu.
Semoga kamu selalu ada dalam lindungan-Nya.
Selamat malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar