Gelas kopiku masih bisu. Waktu pun menjadi sangat tidak penting malam ini. Hanya ada serangkaian melodi dari senyap yang melagu untuk bunga-bunga di sudut tempat terdingin dari semesta hati. Bakteri-bakteri di sekitar keyboard laptopku harus tahan mendapatkan hujaman jemariku yang terus menerus bergerak untuk menulis cerita ini.
Aku jatuh cinta. Ah bosan sekali rasanya. Ganti. Ini rencanaku 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun kedepan.
Sebenarnya aku sudah menuliskan hal ini saat masih kuliah smester 1 di catatan pribadiku. Namun rasanya harus aku tulis ulang lagi dan sedikit aku tambahkan.
Sekarang aku berumur 21 tahun. Berbadan gendut, rambut gondrong, kulit sawo matang, mata masih bagus, rambut masih hitam, pendengaran baik, belum menikah dan belum punya pacar dan beragama islam.
5 Tahun kedepan.
5 Tahun kedepan aku berarti umur 26 Tahun. Goalku di umur 26 tahun aku sudah lulus kuliah tentunya dan memiliki pekerjaan yang tetap dengan gaji 20 juta/bulan. Aku ingin memiliki pekerjaan sebagai seorang entertainer. Jadi Penyanyi, Song writer, presenter, penyiar radio dan wirausaha. Atau jika seandainya jalanku adalah di dunia tekstil, di umurku itu aku ingin menjadi seorang Marketing perusahaan multinasional. Jika bisa aku kerja di luar negeri atau jadi HRD untuk perusahaan ternama. Memiliki rumah sendiri meskipun harus nyicil dulu. Mempunyai mobil sendiri dan sudah bisa membiayai adik-adiku sekolah.
Untuk relationship goals nya, aku sedang menjalin hubungan dgn seorang wanita yang sudah bisa serius denganku, mungkin di tahun berikutnya aku akan menikah.
Lalu untuk personality goals nya aku harap pada umurku itu aku sudah jadi orang yang rajin dan memiliki manajemen waktu yang baik, lebih bertanggung jawab, dapat mengambil keputusan dengan baik, lancar berbahasa inggris dan bahasa jerman, mempunyai daya analisa yang baik, terus emm ingin kurus lah minimal 70 Kg, mempunyai banyak teman, dan lebih dewasa dalam beribadah.
10 Tahun kedepan.
Berarti umurku 31 tahun. Di umurku yang sudah dewasa ini, aku ingin lebih fokus untuk keluarga. Aku ingin menjadi seorang ayah dan suami yang awesome bagi keluarga kecilku dgn satu anak laki-laki dan satu istri. Tapi rencana aku ingin punya anak lagi di umur ini, anak kembar laki-laki lah. Terus aku ingin dapat menaik hajikan kedua orang tuaku bareng dengan mertuaku, adiku yg kedua masuk universitas yg cocok untuk dia. Semua biaya aku yang tanggung.
Di umur 33 aku ingin punya rumah yang lebih besar lagi. 2 lantai. Di lantai bawah aku ingin membuat taman di belakang rumah dan kolam ikan koi, lalu di tamannya ada ayunan panjang dan rumput hijau. Di teras belakang aku ingin ada meja dan kursi kayu dengan ukiran yg indah tempatku duduk setiap pagi selepas shubuh untuk menikmati kopi atau teh sambil ngasih makan ikan-ikan.
Lalu di lantai atas aku ingin membuat rooftop-rooftop seperti di gedung-gedung tinggi dengan kursi santai dan ada pembakaran. Sebagai property agar quality time bersama keluarga lebih menarik.
20 Tahun kedepan dan selanjutnya
Umurku sudah 41 tahun, di umur ini aku tidak ingin neko-neko. Aku ingin mengorientasikan diri untuk keluarga. 40 Tahun mungkin aku sudah tidak sesehat sekarang, jadi aku ingin fokus saja ibadah. Aku ingin naik haji. Menikmati waktu menjelang usia senja bersama istriku tercinta.
dan di umur dimana aku melihat anakku sudah bisa hidup mandiri. Aku ingin pindah ke pedesaan. Sekarang sih baru kepikiran untuk pindah ke garut, di dekat rumah zillah. Ya disana viewnya bagus, langsung menghadap ke gunung cikuray. Aku ingin kopiku nanti tidak hanya di temani oleh pisang goreng istriku, namun juga fajar yg menyingsing di sela-sela gunung lengkap dengan udara dinginnya dan perempuan yg sedang nyaman jatuh di pelukanku. Istriku.
Di umur itu aku ingin menjadi seorang petani. Aku ingin memakan makanan dari apa yang aku dan istriku tumbuhkan.
Aku ingin kembali ke alam. Kembali ke sawah-sawah dan kebun-kebun. Menikmati masa tua dengan khusyu di hijau-hijaunya gunung.
Lalu anakku membawa keluarga kecilnya juga saat dua hari sebelum lebaran. Lalu aku tersenyum melihat menantuku dan istriku memasak opor ayam dan membuat ketupat di dapur. Di ruang tamu ada cucuku yang sedang lari-larian sambil ingusnya kemana-mana. Anakku sedang duduk di balkon rumah, lalu aku menghampirinya dan kami mengobrol. Obrolan yg layak untuk seorang bapak dan anak. Kita mengobrolkan masa kecilnya, masa nakal-nakalnya dia dan masa-masa aku terharu saat dia wisuda dan menikah. Aku menasihatinya, seolah dia bukanlah seorang ayah, dia akan selalu jadi anak kecil bagiku.
Ah sekian saja. Kopi floresku sudah habis.
Semoga ini menjadi do'a. Amin.
Aku jatuh cinta. Ah bosan sekali rasanya. Ganti. Ini rencanaku 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun kedepan.
Sebenarnya aku sudah menuliskan hal ini saat masih kuliah smester 1 di catatan pribadiku. Namun rasanya harus aku tulis ulang lagi dan sedikit aku tambahkan.
Sekarang aku berumur 21 tahun. Berbadan gendut, rambut gondrong, kulit sawo matang, mata masih bagus, rambut masih hitam, pendengaran baik, belum menikah dan belum punya pacar dan beragama islam.
5 Tahun kedepan.
5 Tahun kedepan aku berarti umur 26 Tahun. Goalku di umur 26 tahun aku sudah lulus kuliah tentunya dan memiliki pekerjaan yang tetap dengan gaji 20 juta/bulan. Aku ingin memiliki pekerjaan sebagai seorang entertainer. Jadi Penyanyi, Song writer, presenter, penyiar radio dan wirausaha. Atau jika seandainya jalanku adalah di dunia tekstil, di umurku itu aku ingin menjadi seorang Marketing perusahaan multinasional. Jika bisa aku kerja di luar negeri atau jadi HRD untuk perusahaan ternama. Memiliki rumah sendiri meskipun harus nyicil dulu. Mempunyai mobil sendiri dan sudah bisa membiayai adik-adiku sekolah.
Untuk relationship goals nya, aku sedang menjalin hubungan dgn seorang wanita yang sudah bisa serius denganku, mungkin di tahun berikutnya aku akan menikah.
Lalu untuk personality goals nya aku harap pada umurku itu aku sudah jadi orang yang rajin dan memiliki manajemen waktu yang baik, lebih bertanggung jawab, dapat mengambil keputusan dengan baik, lancar berbahasa inggris dan bahasa jerman, mempunyai daya analisa yang baik, terus emm ingin kurus lah minimal 70 Kg, mempunyai banyak teman, dan lebih dewasa dalam beribadah.
10 Tahun kedepan.
Berarti umurku 31 tahun. Di umurku yang sudah dewasa ini, aku ingin lebih fokus untuk keluarga. Aku ingin menjadi seorang ayah dan suami yang awesome bagi keluarga kecilku dgn satu anak laki-laki dan satu istri. Tapi rencana aku ingin punya anak lagi di umur ini, anak kembar laki-laki lah. Terus aku ingin dapat menaik hajikan kedua orang tuaku bareng dengan mertuaku, adiku yg kedua masuk universitas yg cocok untuk dia. Semua biaya aku yang tanggung.
Di umur 33 aku ingin punya rumah yang lebih besar lagi. 2 lantai. Di lantai bawah aku ingin membuat taman di belakang rumah dan kolam ikan koi, lalu di tamannya ada ayunan panjang dan rumput hijau. Di teras belakang aku ingin ada meja dan kursi kayu dengan ukiran yg indah tempatku duduk setiap pagi selepas shubuh untuk menikmati kopi atau teh sambil ngasih makan ikan-ikan.
Lalu di lantai atas aku ingin membuat rooftop-rooftop seperti di gedung-gedung tinggi dengan kursi santai dan ada pembakaran. Sebagai property agar quality time bersama keluarga lebih menarik.
20 Tahun kedepan dan selanjutnya
Umurku sudah 41 tahun, di umur ini aku tidak ingin neko-neko. Aku ingin mengorientasikan diri untuk keluarga. 40 Tahun mungkin aku sudah tidak sesehat sekarang, jadi aku ingin fokus saja ibadah. Aku ingin naik haji. Menikmati waktu menjelang usia senja bersama istriku tercinta.
dan di umur dimana aku melihat anakku sudah bisa hidup mandiri. Aku ingin pindah ke pedesaan. Sekarang sih baru kepikiran untuk pindah ke garut, di dekat rumah zillah. Ya disana viewnya bagus, langsung menghadap ke gunung cikuray. Aku ingin kopiku nanti tidak hanya di temani oleh pisang goreng istriku, namun juga fajar yg menyingsing di sela-sela gunung lengkap dengan udara dinginnya dan perempuan yg sedang nyaman jatuh di pelukanku. Istriku.
Di umur itu aku ingin menjadi seorang petani. Aku ingin memakan makanan dari apa yang aku dan istriku tumbuhkan.
Aku ingin kembali ke alam. Kembali ke sawah-sawah dan kebun-kebun. Menikmati masa tua dengan khusyu di hijau-hijaunya gunung.
Lalu anakku membawa keluarga kecilnya juga saat dua hari sebelum lebaran. Lalu aku tersenyum melihat menantuku dan istriku memasak opor ayam dan membuat ketupat di dapur. Di ruang tamu ada cucuku yang sedang lari-larian sambil ingusnya kemana-mana. Anakku sedang duduk di balkon rumah, lalu aku menghampirinya dan kami mengobrol. Obrolan yg layak untuk seorang bapak dan anak. Kita mengobrolkan masa kecilnya, masa nakal-nakalnya dia dan masa-masa aku terharu saat dia wisuda dan menikah. Aku menasihatinya, seolah dia bukanlah seorang ayah, dia akan selalu jadi anak kecil bagiku.
Ah sekian saja. Kopi floresku sudah habis.
Semoga ini menjadi do'a. Amin.