Sahabat trisandiku yang sedang dirundung duka, kesedihan
bukanlah sebuah jalan buntu. Justru kesedihan adalah cara tuhan merekonstruksi
jalan hidup kita agar lebih indah.
Banyak kisah yang berakhir indah setelah kesedihan yang
sangat pedih, lalu mengapa kita masih berpikir bahwa matahari hanya bersinar
pada orang-orang yg bahagia, hujan hanya turun pada orang-orang yg punya uang, bumi
yang penuh pepohonan hanya untuk orang-orang yg mempunyai pasangan dan dunia
sudah runtuh bersama jutaan galaxy dibawa bersamanya. Hidupmu tidak sekacau
itu.
Alam tempatmu bernafas tidak seburuk yang kamu pikir. Alam
bersinergi dengan tuhan menciptakan keseimbangan dan keadilan. Matahari masih
bersinar untuk siapa saja, hangatnya masih bisa di nikmati oleh siapapun,
bahkan orang yang sedang putus asa sekalipun. Hujan tidak hanya turun pada
orang yg bermahkotakan uang, pengemis di jalanan pun masih bisa menikmati
hujan. Dunia masih belum runtuh, 650 juta galaxy masih bersinar indah di langit
hitam. Hidupmu tidak sekacau itu, sahabat trisandiku.
Ada dua hal yang membedakan antara orang bahagia dengan orang
yang sedih, yaitu perspektif. Cara kamu
memandang kesedihan berbeda dengan orang-orang yang kau anggap bahagia. Apakah kamu pikir orang yang terlihat bahagia
itu tidak punya kesedihan?
Tahun 2013 saya bertemu dengan seorang wanita yang kaya raya,
cantik, gaul, manis dan kemana-mana bawa mobil. Almost perfect.
Waktu itu kita bertemu dalam sebuah acara musik, kebetulan
teman saya adalah juga temannya. Lalu, beberapa hari kemudian kita ngobrol dan
ternyata kita nyambung. Dia pribadi yang unik dan lucu. Waktu itu aku pikir ini
adalah sosok bidadari.
Lalu percakapan kita mengarah ke sebuah tema tentang
kehidupan masing-masing. Waktu itu saya bercerita banyak hal tentang segala
kesedihan saya. Saya bercerita padanya bahwa saya adalah orang paling tidak
beruntung di dunia.
Lalu dia bertanya “kamu masih punya orang tua?”
“ya, tentu. Namun mereka sedang sakit-sakitan. Saya bingung
karena selagi mereka sakit saya hanya merepotkan mereka”
“Kamu tau rasanya tidak punya orang tua? Kamu tau rasanya di
tinggalkan kekasih setelah semuanya di serahkan?”
“Nggak.”
“aku gatau orang tua aku siapa. Aku diadopsi dari panti
asuhan dan selama 20 tahun aku tidak merasakan kasih sayang dari orang tua.
Orang tua angkatku hanya memberikanku uang dan uang. Seolah uang bisa membuat
aku bahagia. Lalu aku berpacaran dengan seorang lelaki, aku sudah menganggap
dia sebagai orang yg menyuplai kasih sayang selain orang tua. Sudah aku
serahkan seluruh yg aku punya tapi satu bulan yg lalu dia pergi bersama orang
lain yang sepertinya tidak lebih baik dariku.”
“Lalu sekarang apa yang membuat kamu bahagia?”
“Caraku memandang kebahagiaan. Aku menutup mata pada
kehidupan kelamku. Aku berpikir bahwa kebahagiaan itu tersebar di seluruh
penjuru bumi. Masalahnya hanya mau kah kita merasakannya atau malah menggeluti
kesedihan yang akhirnya akan semakin perih?.”
“Caranya?”
“Mungkin kamu tidak menyadari bahwa tuhan menciptakan dunia
ini dengan penuh kebahagiaan. Seperti hal-hal kecil yg seringkali tidak
disadari. Misalnya bertemu dengan banyak teman, ngopi di sore hari sambil
menelisik suara angin dan daun-daun yg jatuh, membuat nasi goreng kambing
sendiri dan jika seandainya kamu tidak punya hal lain yg bisa di lakukan,
beruntunglah karena kamu masih punya bibir untuk tersenyum. Meskipun memang
tidak menyelesaikan duka, tapi setidaknya bisa membuat keadaan lebih baik.
Begitulah cara senyum bekerja.”
“ooh.”
Hanya satu kalimat ‘ooh’ yang mewakili seluruh kekaguman saya
kepadanya.
Dari percakapan di atas sudah sangat menjelaskan bahwa tidak
semua kesimpulan kita tentang seseorang adalah benar.
Dengan begitu, wahai sahabat trisandiku, marilah kita mulai
menemukan kebahagiaan kita, agar kita bisa tetap positif menghadapi kesedihan
sepilu apapun. Bermanja-manja dengan air mata di depan manusia hanya akan
menunjukkan betapa lemahnya kamu, tapi tidak jika di depan Yang Maha Segalanya.
“Dalam
kesendirian, biarkan air matamu menjadi bahasa penjelasan pada tuhan. Di
keramaian, biarkan senyum yg menjelaskan betapa kuatnya kamu - trisandiku”
Selamat berubah sahabat trisandiku. #YukSenyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar