Selamat malam jiwa-jiwa dgn hati yang patah.
Dulu, 4
tahun yg lalu, di hari ini, gue baru aja patah hati. Bagaimana tidak, orang
yang gue suka ternyata dia adalah nenek sihir yang memakai ramuan khusus
sehingga terlihat muda. Untung belom sempet gue kawinin. Kalo udah, berabe ntar
jadinya. Masa anak gue punya ibu nenek-nenek. Terus ntar dia frustasi soalnya
di sekolahan di ledekin sama temen-temennya. Terus ntar anak gue lari ke laut
dan ngemil ikan paus. Terus ikan paus udah abis anak gue malah gosok batu akik.
Aduh ngelantur.
Pagi ini gue
lagi dengein lagunya maliq&D’essentials yang judulnya gak ada judul. Cocok
banget lagu yang satu ini dengan kondisi gue sekarang. Iya, cinta gue bertepuk
sebelah tangan. *wooooo
Gue ga
pernah berharap bisa suka sama dia, namun mungkin takdir sengaja mengarahkan
gue supaya gue suka sama dia biar gue juga ngerasain apa yang cewe-cewe yg
pernah gue tolak rasain. Mungkin sekarang kondisinya cewe-cewe yg pernah gue
tolak sedang menuhin GBK dan gue sendirian di tengah-tengah GBK lagi di
kata-katain. Songong banget ya. Padahal nolak cewe pun belum pernah.
Ini adalah
pertama kalinya gue patah hati setelah beberapa tahun terakhir dan gue bahagia.
Gimana nggak
bahagia?
Patah hati
yang satu ini rasanya beda. Kaya ada manis-manisnya.
Patah hati
yang satu ini membuat gue jadi banyak tai bahwa ketika kita jatuh cinta sama
seseorang, kita harus ngaca dulu. Mungkin andhika kangen band bisa nikah sampe
4 kali, karena dia banyak artis. Lah, kalo misalkan modal lu Cuma rasa setia
dan cinta yg sangat dalam, kambing yg baru belajar makan jengkol juga bisa.
Sungguh, gue
nggak menyalahkan orang yang sudah menolak gue mentah-mentah. Justru ini jadi
bahan instrospeksi buat gue juga, bahwa gue harus memperjuangkan hal-hal yang
bersifat duniawi juga. Karena tidak selamanya cinta bisa membeli beras.
Gue sadar
betul bahwa gue bukan orang hebat. Bokap sama nyokap gue bukan orang berada,
namun disini, gue punya mimpi dan satu persatu mimpi itu sudah menemui titik
terangnya. Gue yakin suatu saat gue bisa sukses dan akan melampaui diri gue
saat ini. Gue yakin, meskipun sekarang gue berdarah-darah di rendahkan oleh
orang lain, tapi santey aja, karena masa depan gue tidak di tentukan oleh penilaian
orang lain terhadap gue. Masa depan gue di tentukan dari sejauh mana gue
berusaha dan berdo’a.
Kembali ke
pembahasan awal, jadi patah hati ini mengajarkan gue kembali bahwa gue jangan
terlalu hyper aktif depan cewe, karena dalam diri seorang cewe ada sisi yang
mereka pun harus melihat ketenangan kita. Karena ketenangan perlambang
kedewasaan.
Lalu, di antara kerinduan yang selalu gue sampaikan di setiap
doa, gue berharap agar dia bisa lebih baik dari sebelumnya, bisa jadi manusia
yang berguna bagi bangsa dan negaranya, bisa terlindungi oleh tangan yang
tepat, bisa jadi ibu yang baik untuk anak-anaknya, bisa meneduhkan setiap
manusia yang menatap wajahnya, bisa jadi wanita yang anggun dengan senyumannya,
di angkat derajatnya dan dijadikan ahli surga.
"Semoga seiring dengan dia yang gue do’akan, do’a itu pun jadi
do’a buat seluruh wanita di dunia. Agar salah satunya, yaitu jodoh gue, jadi
seperti apa yg gue do’akan."
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar