Untuk perempuan yang sedang di pelukan, bacalah ini.
Aku sedang menikmati kecantikanmu dari sudut angan. Semoga
ini bukan sebuah dosa, karena di khayal sana, aku sedang sangat mencintaimu
seperti pena mencintai kertasnya. Kau sedang tersenyum sambil bercerita ringan
tentang hari-harimu yang merinduiku.
Katamu, aku adalah satu-satunya lelaki yang menginspirasi
harimu dalam mencari ridho-Nya. Dalam hati, aku bergumam, “jauh sebelum kau menganggapku
seperti itu, aku sudah menganggapmu seperti itu, sayang”
Disana, di khayalanku, disaksikan oleh dua cangkir teh yg
mengeluarkan asap tipis, kau masih terus bercerita tentang kita. Tentang malam-malammu
yg gelisah jika aku sudah tertidur lebih dulu, tentang setiap do’a yg kau
panjatkan agar kita di ridhoi untuk selalu bersama dan tentang segala hal yang
semuanya adalah kita.
Kau nampak lelah dengan kehidupan ini. Lalu kau katakan
padaku “Di bawah pelukanmu, aku merasa tergenapi, rasa lelah yg mendera, sirna
karena kau adalah energiku. Rasa takut yg menyelimuti, pergi karena kau adalah
beraniku, san.” Aku hanya tersenyum, lalu mencium keningmu, dan mengalirkan
cinta lewat bibir yg bersentuhan dengan kulit tipis di atas alismu.
Dengan memelukmu, aku merasa seperti sedang menciptakan
senjaku sendiri, lalu aku duduk di antara hamparan rumput yang luas, menikmati
sepotong roti dan kopi yg tidak terlalu panas. Aku merasa damai. Aku merasa
tenang sejenak dari beban hidup yg tak ampun-ampunnya menghujamku.
Karenamu dipelukanku, aku merasa jantung kita berdenyut
dalam satu denyutan. Seolah apa yg aku rasa kau pun merasakannya. Seolah setiap
jengkal deritaku di perantauan habis terbakar oleh kebersamaan kita.
Karenamu yang terselip di antara bahagiaku, aku merasa
seperti apa yg kau rasakan. Kehadiran masing-masing dari kita telah melengkapi
masing-masing dari kita.
Saat ini, di khayalan sana, aku sedang tersenyum sambil
memejamkan mata karena kau sedang berteduh di bawah usapan tanganku. Betapa
beruntungnya aku yang sedang ada disana.
“Dimalam hari. Menuju pagi. Sedikit
cemas. Banyak rindunya.”
Selamat malam,kekasih yg masih memperbaiki dirinya utk bertemu denganku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar