Jumat, 04 September 2020

Anjay.

You know what will happen if we are together? Yes, you're right. It's not gonna happen.

I was loving you for years, i keep this feeling for you bcs i know you're not gonna like me, or yeah, you just gonna tell your mother "Mom, i can't live with him. I know i'm not gonna be happy." Then you gone at our wedding days.

I know, i know i'm overthinking at something that not happen yet. But i can feel it. I can feel it, of course i do. I've pass a lot of unrequited love so you don't need to explain anything of what you feel cuz i already know. Sucks.

If there's a chance for me to say something to you, i'm gonna say "I love you and i dont know how much time i should take to wait someone after you. You just like, a finish line that i can't touch. I wish i could, but i cant, bcs i know if i push myself to touch you, then i'm gonna hurt myself bcs i know that is not me who you want to be a winner"

I know i want to spending life with you, but i do completely know you wouldn't. It's hurt, but it's ok. At least, you're fine. It's enough.

Someday, in a First Saturday of autumn, i'm gonna sit over the 7th Avenue. I'm gonna put my headset on and play some la la land song and sketch a koala and panda to remember that i've ever love you at its finest. Anjay.

Kamis, 03 September 2020

Posisi

Mencintai selalu tidak lebih menyenangkan daripada dicintai. Mencintai memiliki spektrum tanda tanya yang lebih besar dan ketakutan ada bersamanya. Mencintai selalu tidak menyenangkan ketika kita terjebak dalam jurang ragu-ragu antara harus terus maju atau mengelus dada dan mundur. Karena pada kenyataannya, mencintai tidak selalu berbalas, spesial untuk beberapa orang, mencintai selalu menyakitkan.

Hal yang paling aku benci dalam mencintai adalah adanya rasa ingin memiliki. Rasa itu tumbuh menjadi sebuah harapan dan harapan itu yang pelan-pelan menusuk kerongkongan bahwa ekspektasi kamu itu hanya akan membuat kamu tidak akan pernah menjadi siapa-siapa. Konsep cinta memang tidak harus memiliki emang tai. Iya, tai aku bilang. Munafik. Orang mencintai ya pengen memiliki. Pengen menghabiskan hari-hari bersamanya. Pengen maen-maen ke pasar malem. That's why people fallin in love. Mencintai adalah perihal merelakan dia bahagia dengan yang lain. Halah kontol. Mencintai itu pengen dia bahagia sama kita. Gamau sama orang lain. Ngapain jatuh cinta kalo akhirnya lo tersakiti? Bukankan cinta itu menyembuhkan?

Maaf aku marah-marah hehe. Warming up biar drama gitu ada konflik. Oke kita balik ke inti cerita. Cinta itu yang membuat kita punya ego, kita punya ego pengen memiliki, pengen dia bahagia, pengen dia ga pernah susah dan lain-lain. Itu namanya ego. Gaada cinta sejati tuh gaada. Semua cinta adalah ego. Tapi ego itu yang bikin kita bergerak.

Dari ego itu kita bergerak dari yang awalnya tempramen menjadi lemah lembut. Dari yang awalnya ngaret jadi tepat waktu. Dari yang awalnya miskin jadi kaya raya. Ego lah yang membuat itu semua, yang membuat kita bergerak.

Tapi ego juga yang bikin banyak masalah. Merasa diri paling capek, paling lelah, paling segalanya adalah ego yang menghancurkan hubungan dua orang, akhirnya yang terjadi permusuhan, saling ngatain dan benci. Makannya cinta dan benci itu hanya dipisahkan oleh satu benang tipis karena pondasinya sama-sama dari ego. Ambisi, keinginan, cita-cita atau apapun itu sebenernya ya itu ego. Sesuatu yang datangnya dari diri kita itu ego.

Jadi kalo ego sumber masalah, bagaimana bila kita menghindari ego?

Jawabannya bisa aja. Tapi ya harus tanggung konsekuensinya dan itu berat. Berat lah gila. Hidup tanpa ego gaada tujuan dan lo gabisa untuk gapunya ego.

Jadi gimana dong njingg?

Kembalikan semuanya ke yang di atas. Emang klise sih njir, tapi secara fitrah kita emang gabisa ngapa-ngapain. Bayangin kalo lo punya kontrol diri dan bisa ngapa-ngapain lo gaakan terluka sama omongan tetangga yang nyebelin kek bu tejo, atau pas di putusin lo diem diem bae, atau apapun itu lah. Fitrahnya kita lemah dan kita gabisa menghindari rasa sakit itu. Misal nih misal, lo pengen banget sama seseorang, ya cobalah cintai dia bukan karena lo, tapi karena Tuhan. Karena gini ya, masa depan kan gatau ya akan gimana, kita cuma bisa analisa pake prediksi. Ada beberapa kemungkinan. Yang pertama nih kalo lo sama dia ya syukur, tapi belum selesai, lo harus hidup sama dia kan, gimana kalo ternyata dia beda dari apa yang lo pikirkan, ternyata cara dia menghadapi lo bener-bener bikin lo ilfil atau yang lebih parah dia nerima lo karena kasian. Yang kedua ya lo ga jadi sama dia, penyebabnya banyak, bisa karena lo jelek, lo miskin, dia nganggep lo cuma temen, dia suka sama orang lain, banyak lah.

Cuma ada satu hal yang bisa ngontrol masa depan, yaitu keyakinan dan penerimaan. Yakin bikin lo punya tenaga yang cukup untuk hidup, ikhlas bikin lo punya tenaga yang cukup untuk bertahan. Udah nying itu doang. Dan siapa yang bisa bikin lo yakin dan ikhlas, yang nyiptain hati lo. Udah.

Mungkin tulisan ini logikanya loncat-loncat ya, bahasanya ga konsisten, kadang aku kadang gue, ga teratur paragrafnya, gapapa gue emang random. Ya suka suka gue lah, blog blog gue ye kan.

Intinya gue sedang merasakan sayang banget sama seseorang tapi gue gamau ada indikasi dalam diri gue untuk memiliki dia karena gue tau kalo gue pengen milikin gue bakal sakit hati. Karena gue cuma sayang sama dia dan gue gamau kehilangan dia tapi disisi lain mungkin aja gue lagi jatuh cinta sendirian gitu. Intinya gue takut, ya itu tadi, kenapa mencintai itu selalu tidak enak karena kita ada di semesta tanda tanya yang entah bagaimana ini cara menjawabnya. Gue harus ngubek-ngubek semesta ini? Jadi hal yang paling baik yang bisa gue lakukan adalah berdo'a kepada Tuhan agar bikin perasaan sayang gue ini tidak bersumber dari ego gue, tapi dari kasih sayang Tuhan ke gue yang pengen dia sama gue. Toh suatu saat juga bisa aja gue yang mati duluan atau dia, jadi ya itu, kalo awalnya pengen milikin, pas udah dimilikin rasa itu bakal ilang. Tapi kalo di pasrahkan ke Tuhan, Ia kan abadi, jadi gaakan ilang-ilang kalo rasa sayangnya Tuhan yang restui. Gimana ya gitu lah pokoknya.

Tapi untuk ikhlas itu berat. Gue tipikal yang ga punya cadangan gebetan, jadi kalo lagi deketin satu gebetan, yaudah gue fokus, gue tunjukan komitmen gue gitu, pas dia ilang atau dia gamau sama gue, bingung, gue butuh waktu yang lama gitu buat ngebangun lagi.

Dari semua ini, inti semua ketakutan gue adalah : harus berapa lama lagi setelah ini gue menunggu jika cinta yang satu ini gagal?