Selasa, 06 Oktober 2015

Rinduku

Tetaplah menjadi bintang di langit, agar kisah kita akan abadi.

Lirik lagu itu yg sedari tadi ku putar dan terus menggema di setiap sudut kosanku yang sempit ini. Meskipun tak mengobati luka, namun lagu ini setidaknya sedikit memberikanku ketenangan karena setiap liriknya adalah aku.

Terkadang mencintai seseorang itu tidak semudah duduk di balkon rumah sambil menikmati pemandangan kota dari ketinggian. Terkadang mencintai seseorang itu butuh kesiapan untuk terluka. Yang mungkin akan sangat dalam.

Ini adalah kisah seorang sahabat yang coba aku tuliskan di blog pribadiku yang aku proyeksikan sebagai aku.

Namanya Rindu, wanita yang mampu menggetarkan seluruh isi sukma jika harum tubuhnya sudah tercium dari kejauhan. Terkadang juga, kata-kata tak mampu menguasai diriku saat dia sedang benar-benar ada di hadapanku. Hanya kekosongan yg penuh dengan rasa cinta yg membelenggu tubuh kaku itu.

Ada hal-hal yang berbeda dari cara dia berbicara, sepertinya kata-kata yang keluar dari pita suara yang bergetar di tenggorokannya mampu meneduhkan hati setiap telinga yang mendengarnya. Iya, Rindu memang sangat keibuan. Namun aku tidak menjamin apakah dia akan jadi kekasihku, atau hanya akan berakhir menjadi angan-angan hampa.

Rindu senang sekali tertawa. Dia selalu saja tertawa, bukan karena dia gila, namun memang karena dia adalah orang yang sangat asyik saat di ajak biacara. Sosoknya pun dikenal sangat berwawasan. Jadi dia mampu masuk ke segala jenis pergaulan. Aku sangat kagum padanya.

Sungguh sempurna dia. Mungkin juga rasa cinta ini menyamarkan segala kekurangan yg dia miliki. Apapun kata orang, di mataku, rindu sudah cocok untuk di lantik menjadi bidadari.

Namun, dengan segala kesempurnaan yang dia miliki tidak membuat jalanku mulus untuk mendapatkannya. Ada banyak laki-laki yang ingin menjadi kekasihnya yang tentunya lebih hebat dariku. Dari ketua BEM sampai anak culun ingusan yang juara robotika nasional pun mengejarnya. Sementara aku hanya seorang pemuda biasa yang dipenuhi oleh sastra di tiap bait hidupnya. Aku tidak tau, apakah aku akan bisa bersaing dengan mereka. Kita lihat nanti saja bagaimana perjuanganku mendapatkannya.

Sampai disini dulu. Aku harap besok atau lusa dapat ku teruskan cerita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar