Kepada kamu dgn senyum di setiap spasi.
Selamat malam penggetar sukmaku. Kamu goblog ih.
Hai. Apa kabar? Semoga kamu tetap sehat dan manis. Beberapa bulan ini aku memang menghilang dari kamu. Karena aku minder. Surat ini sengaja aku buat agar kamu tau bahwa sebenarnya aku ini pengecut.
Banyak hal yg mungkin tidak kamu mengerti mengapa aku seperti ini. Aku sendiri pun tak mengerti, yang aku rasakan, tiba-tiba menyesal aja, lalu mengutuk diri betapa bodohnya aku. Gitu.
Jujur, aku memang suka sama kamu. Bahkan mungkin rasa suka yg sudah terlanjur menjadi sayang. Namun, aku mempertimbangkan banyak hal untuk perasaan ini.
Emmm, oke lah aku bakal ngasih tau ke kamu apa alasannya.
Aku merasa nyaman dgn gaya percakapan kamu yg seperti itu. Kamu keren. Tapi, saat aku diambang dilema antara harus terus mengejarmu atau ngga, segala keterbatasanku muncul ke permukaan untuk mendominasi perang batin ini.
Aku ga bakalan bisa liat kamu jalan kaki terus lecet karena aku ga punya kendaraan. Aku ga bisa melihat kamu bayar pake uang sendiri saat kita jajan di restoran. Aku ga bisa melihat kamu di liatin banyak orang dgn tatapan heran saat jalan-jalan karena di anggap kamu jalan sama supir pribadi. Aku ga bisa melihat kamu minder saat pacar teman-teman kamu pada six pack dan ganteng.
Mungkin kamu berpikiran bahwa kamu bisa nerima aku, namun aku yg akan merasa bersalah sama kamu. Soalnya aku ga bisa melihat kamu menderita karena aku.
Gokil. Aku emang cowo hangat dan perhatian. Next.
Memang dalam hati aku menangis. Aku merasa teriris dgn keadaanku yg seperti ini. Namun, aku sudah punya jalan sendiri dan alloh sudah memberikan aku kaki untuk membuat jalanku ini menjadi lebih baik.
Mungkin memang aku harus melewati hal seperti ini untuk menjadi sukses. Aku pasti akan sukses.
Mungkin kamu bertanya "Loh kan ada orang tua kamu? Masa sampe segitunya sih?". Aku tidak mungkin memaksa orang tuaku utk meminta uang. Mereka cukup membiayai kuliahku saja. Kamu adalah hal lain yg jadi tanggung jawabku. Terus, aku tidak mungkin jadi babi ngepet lalu mentraktirmu liburan ke new zeland. Aku ini pria cerdas, aku tidak akan mengorbankan imanku hanya untuk kamu. Toh suatu saat, jika kita menikah kamu tidak akan aku cintai lagi, soalnya aku akan sibuk mencintai anak-anak kita. haha.
Harus kau tau, bahwa sebelum aku menjauh, aku menjadi orang bingung, antara melepaskan dan mempertahankan kamu yg masih aku pdkt-in.
Namun setelah di pikir matang-matang. Mungkin aku harus menjauh dari kamu. Bahkan dari cinta. Tapi bukan berarti aku jadi homo. Aku hanya butuh waktu istirahat aja biar bisa cepet sukses.
Tapi kamu ga usah resah tentang aku (cieeelah PD amat). Tenang aja, aku bisa menghibur diriku dgn mengatakan cinta kepada setiap wanita yg aku jumpai. Meskipun aku akan di anggap lelaki yg ga serius dan bisanya cuma gombal, tapi gapapa. Kedalaman hati orang siapa yg tau dan itu semua sudah lebih dari cukup agar aku bisa baik-baik saja dalam bentuk asmara yg seperti ini.
Sudah aku bilang kan? aku ini pengecut. Tapi bodo amat ah. Kepengecutanku ini sudah membuat aku banyak berkarya. Besok aku jadi penulis ah. Jangan nangis gitu atuh guys. Jadi sedih pala barbie.
Well, aku sadar betul bahwa cinta memang membutuhkan perjuangan, namun setiap perjuangan itu membutuhkan rencana dan perhitungan. Maaf telah membuatmu khawatir karena sudah tidak lagi mengucapkan selamat pagi. Semoga kamu bahagia.
Salam hangat dari orang yg pernah tertawa bersamamu.
Selamat malam penggetar sukmaku. Kamu goblog ih.
Hai. Apa kabar? Semoga kamu tetap sehat dan manis. Beberapa bulan ini aku memang menghilang dari kamu. Karena aku minder. Surat ini sengaja aku buat agar kamu tau bahwa sebenarnya aku ini pengecut.
Banyak hal yg mungkin tidak kamu mengerti mengapa aku seperti ini. Aku sendiri pun tak mengerti, yang aku rasakan, tiba-tiba menyesal aja, lalu mengutuk diri betapa bodohnya aku. Gitu.
Jujur, aku memang suka sama kamu. Bahkan mungkin rasa suka yg sudah terlanjur menjadi sayang. Namun, aku mempertimbangkan banyak hal untuk perasaan ini.
Emmm, oke lah aku bakal ngasih tau ke kamu apa alasannya.
Aku merasa nyaman dgn gaya percakapan kamu yg seperti itu. Kamu keren. Tapi, saat aku diambang dilema antara harus terus mengejarmu atau ngga, segala keterbatasanku muncul ke permukaan untuk mendominasi perang batin ini.
Aku ga bakalan bisa liat kamu jalan kaki terus lecet karena aku ga punya kendaraan. Aku ga bisa melihat kamu bayar pake uang sendiri saat kita jajan di restoran. Aku ga bisa melihat kamu di liatin banyak orang dgn tatapan heran saat jalan-jalan karena di anggap kamu jalan sama supir pribadi. Aku ga bisa melihat kamu minder saat pacar teman-teman kamu pada six pack dan ganteng.
Mungkin kamu berpikiran bahwa kamu bisa nerima aku, namun aku yg akan merasa bersalah sama kamu. Soalnya aku ga bisa melihat kamu menderita karena aku.
Gokil. Aku emang cowo hangat dan perhatian. Next.
Memang dalam hati aku menangis. Aku merasa teriris dgn keadaanku yg seperti ini. Namun, aku sudah punya jalan sendiri dan alloh sudah memberikan aku kaki untuk membuat jalanku ini menjadi lebih baik.
Mungkin memang aku harus melewati hal seperti ini untuk menjadi sukses. Aku pasti akan sukses.
Mungkin kamu bertanya "Loh kan ada orang tua kamu? Masa sampe segitunya sih?". Aku tidak mungkin memaksa orang tuaku utk meminta uang. Mereka cukup membiayai kuliahku saja. Kamu adalah hal lain yg jadi tanggung jawabku. Terus, aku tidak mungkin jadi babi ngepet lalu mentraktirmu liburan ke new zeland. Aku ini pria cerdas, aku tidak akan mengorbankan imanku hanya untuk kamu. Toh suatu saat, jika kita menikah kamu tidak akan aku cintai lagi, soalnya aku akan sibuk mencintai anak-anak kita. haha.
Harus kau tau, bahwa sebelum aku menjauh, aku menjadi orang bingung, antara melepaskan dan mempertahankan kamu yg masih aku pdkt-in.
Namun setelah di pikir matang-matang. Mungkin aku harus menjauh dari kamu. Bahkan dari cinta. Tapi bukan berarti aku jadi homo. Aku hanya butuh waktu istirahat aja biar bisa cepet sukses.
Tapi kamu ga usah resah tentang aku (cieeelah PD amat). Tenang aja, aku bisa menghibur diriku dgn mengatakan cinta kepada setiap wanita yg aku jumpai. Meskipun aku akan di anggap lelaki yg ga serius dan bisanya cuma gombal, tapi gapapa. Kedalaman hati orang siapa yg tau dan itu semua sudah lebih dari cukup agar aku bisa baik-baik saja dalam bentuk asmara yg seperti ini.
Sudah aku bilang kan? aku ini pengecut. Tapi bodo amat ah. Kepengecutanku ini sudah membuat aku banyak berkarya. Besok aku jadi penulis ah. Jangan nangis gitu atuh guys. Jadi sedih pala barbie.
Well, aku sadar betul bahwa cinta memang membutuhkan perjuangan, namun setiap perjuangan itu membutuhkan rencana dan perhitungan. Maaf telah membuatmu khawatir karena sudah tidak lagi mengucapkan selamat pagi. Semoga kamu bahagia.
Salam hangat dari orang yg pernah tertawa bersamamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar