Lama saya tidak menulis disini, terlalu banyak waktu yang saya gunakan untuk mengurus dunia tanpa ada waktu untuk saya sendiri.
Hari ini, 12 Februari 2017, saya sedang merasa dilema yang sangat besar. Seperti dilema-dilema orang-orang yang terpisah oleh jarak, orang yang sudah tidak di anggap atau orang-orang yang sedang bertahan dalam keterasingan.
Disini, di sebuah kedai kopi di pinggiran Kota Bandung, bersama kopi flores kesukaan saya dan juga udara yang sedikit kasar karena polusi dari kendaraan-kendaraan sekitar jalan. Saya sendirian dan mencoba menciptakan perenungan yang Maha dalam dari dilema ini, untuk dapat diceritakan.
Batas dan Tak terbatas. Dua kata yang saling menganonimkan. Banyak sekali yang berkaitan dengan dua kata ini. Bisa tentang Ilmu Pengetahuan, Perasaan seseorang atau bisa juga tentang Alam Raya. Namun pada artikel ini, saya mencoba memahami manusia dari dua kata ini.
Saya akan berbicara sebagai manusia dan berharap artikel ini akan di baca oleh alien sebagai salah satu bacaan referensi para alien untuk memahami kami para manusia.
Kami para manusia hidup di planet yang bernama planet Bumi. Planet kami merupakan planet urutan ketiga dalam sistem tata surya. Kami berada di Galaksi M32 yang sering kami sebut dengan galaksi Bima Sakti. Kalau kalian datang dari galaksi lain, patokannya adalah galaksi M33, dari situ lurus lagi, jaraknya sekitar 2,7 juta tahun cahaya. Jika sudah sampai di galaksi kami, cari bintang yang namanya Matahari, sekitar 4 tahun cahaya dari Alfacentauri A.
Jarak dari Planet kami ke Bintang terdekat adalah 150 juta kilometer. Jarak yang sangat baik untuk memungkinkan adanya kehidupan.
Planet kami terdiri dari 70% air dan sisanya daratan yang merupakan tempat kami hidup.
Kami hidup dalam perbedaan. Perbedaan itu kami buat berdasarkan letak geografis, budaya, bahasa dan faktor lainnya. Ada dua jenis kelamin yaitu Laki-laki dan Perempuan. Kami berkembang biak dengan cara kawin. Cukup yah informasi dari saya. Jika masih kurang jelas, kalian bisa cari kantor Google di California, Amerika Serikat.
Langsung aja ke pembahasan pertama tentang Batas dan Tak Terbatas.
Apa keterkaitan kami dengan Batas?
Kami memahami bahwa kami tercipta dengan keterbatasan. Keterbatasan membuat kami saling membutuhkan dan saling bekerjasama untuk menciptakan sebuah tatanan yang baik. Keterbatasan kami juga membuat kami mau belajar dan bekerja lebih keras untuk mencapai batas terjauh yang dapat kami capai. Meskipun pada akhirnya kami sadar bahwa kami hanya mengejar batas demi batas hingga waktu membuat kami kembali pada hakikat kami yg sejati. Keterbatasan.
Pada perkembangannya, keinginan kami untuk terus melampaui batas membuat kami menjadi tak terkendali. Saking tidak terkendalinya, kami dengan enaknya sering sekali menciptakan batas dengan manusia lainnya. Kami, para manusia menyebut batas yang kami ciptakan dengan kesenjangan. Misalnya hal yang sederhana saja, masih ada kesenjangan antara yang miskin dan yang kaya, yang pintar dan yang bodoh dan kata sifat lain yang saling menganonim.
Selain karena kami selalu ingin melampaui batas, kami juga sangat haus pengakuan. Dalam diri kami sudah tertanam rasa senang saat di puji dan di hormati oleh sesama kami. Karenanya kami kadang melakukan segala cara agar pujian dan rasa hormat selalu kami dapat. Kami sering lupa bahwa kami semua tercipta sama. Kami selalu merasa bahagia jika sudah ada kepala manusia lain yang tunduk kepada kami.
Ada hal yang sangat kami puja sebagai pencipta pengakuan dan rasa hormat. Kami menamakannya uang.
Uang bukanlah bola ajaib penuh sihir seperti ekspektasi kalian. Uang adalah benda yang juga kami ciptakan sendiri sebagai alat pembayaran yang sah. Kami bisa melakukan apapun karena uang ini. Benda yang bernama Uang dapat membuat kami di puji dan di hormati. Karena uang, kami punya hak untuk seenaknya mencela sesama, menindasnya, mengendalikan manusia lain bahkan menendang kepalanya pun sangat boleh.
Saat kami punya uang, kami lupa bahwa kami adalah mahluk yg penuh dengan keterbatasan.
Namun, segala sesuatu yang diciptakan oleh mahluk berketerbatasan banyak seperti kami juga penuh keterbatasan. Uang membuat kami saling menghujat dan memaki, uang juga membuat kami saling membunuh dan uang juga membuat kami dapat memutuskan tali persaudaraan.
Uang yang juga penuh dengan keterbatasan itu membuat kami menjadi mahluk yg menyedihkan.
Kaum kami yang mengorientasikan hidup pada uang akan mati dalam keadaan bukan apa-apa.
Lantas, apa hubungan kami dengan Tak Terbatas?
Kami, para Manusia percaya akan adanya Tuhan. Jika di planet kalian tidak ada agama dan kalian tidak tau Tuhan itu apa, singkatnya kalian dan kami tercipta dari satu pencipta yang sama, yaitu Tuhan. Setidaknya itu yang kami percayai.
Tuhan adalah dzat yang paling Maha di atas segalanya. Dia tidak terbatas oleh oleh apapun. Karena 'apapun' itu Tuhan yang ciptakan.
Konsep Ketuhanan membuat kami dapat menjadi sesuatu yg tidak terbatas. Tuhan menciptakan segalanya dengan seimbang, dengan perhitungan yang tidak dapat kami pecahkan dengan konsep hitung-hitungan kami.
Tuhan menciptakan siang dan malam agar planet kami tetap stabil. Bayangkan jika selamanya siang, mungkin kami sekarang hanya tinggal tulang-tulang saja.
Apakah Tuhan memberi tau kami tentang betapa Maha besar-Nya dia?
Ya. Tentu. Kami mendapatkan semua informasi tentang kebesarannya dari kitab suci kami. Dia mewahyukan semuanya disana. Kami semakin yakin karena ciptaannya nampak jelas dan begitu nikmat terasa oleh kami.
Manusia yang dapat menggunakan hati dan otaknya dengan tepat kami sebut sebagai manusia baik.
Dan kaum kami yang mengorientasikan hidup pada Tuhan, maka ia akan menjadi manusia yg paling bahagia.
Ada dua hal yang harus kalian pahami untuk hidup bersama manusia jika berkunjung ke bumi.
Yang pertama,Jika kalian berorientasi pada dunia, maka selamanya kalian akan menemui batas.
Yang kedua adalah jika kalian berorientasi pada Tuhan, maka Tuhan akan membuatkan jalan yang tidak terbatas untuk kalian.
Tuhan memberi kami tiga hal utama untuk hidup di bumi, Yaitu Otak, Hati dan Pilihan.
Jadi, silakan pilih saja buat kalian para alien yang ingin hidup di planet kami ini.
Hidup di bumi memang susah-susah gampang :)
Tunggu kuliah selanjutnya yah mahluk asing.