Selasa, 02 Juni 2015

Sepotong angan

Selamat pagi penggila rindu.

Woohoo ! udah lama banget yah gue gak ngepost lagi di blog. Iya soalnya akhir-akhir ini gue gak aktif paket data, lagi kere. Haha.

Apa kabar nih kalian ? Kalo gue sih lagi bahagiaaa banget. Soalnya kemaren gue baru di kelonin sama kimberly rider. Cie gitu.

Hari ini gue akan mencoba mentransformasikan diri gue ke dalam sebuah keadaan dimana gue mencintai seorang cewe namun gue harus menjauh untuk membahagiakannya. Ini pasti akan sedikit drama. Siap-siap tissue.

Ehm.

Ytc. Kamu yang hobi tersenyum
di Tempat


Hai peneduh jiwaku.

Apa kabar nih? Semoga kamu baik-baik aja yah. Aku pengen cerita nih sama kamu.
Setiap kali aku ketemu kamu, aku suka tiba-tiba kaku dan tidak bisa berkata-kata. Kadang aku merasa benci sama diriku sendiri yang tidak bisa memulai percakapan sama kamu. Mungkin karena cinta ini terlalu sulit aku pahami dan semua yang pernah kita lalui terjadi begitu saja tanpa cinta dan cerita.

Kenapa kamu harus cantik sih? Aku benci saat kamu semakin hari bertambah semakin cantik, karena disitu aku menemukan diriku yang jatuh semakin dalam di buai pesonamu. Kenapa kamu ngga pergi aja dari Indonesia, biar jantungku bisa berdetak dengan normal.

Aku cape setiap kali ada kamu, kakiku lemas, jantungku memompa cepat dan bibirku beku. Aku akan berpura-pura memalingkan diri karena aku harus membatasi diriku untuk mencintaimu.

Aku benci saat kamu menyapaku. Karena di saat kata hai terucap dari bibirmu, di saat itulah aku harus selalu kelihatan biasa aja. Seperti langit biru yang tenang namun menyembunyikan jutaan galaxi di belakangnya.

Aku benci saat smsan sama kamu. Aku benci mengetik lalu menghapus lagi, mengetik lalu menghapus lagi, hingga akhirnya aku tidak membalas. Karena aku yang tidak sempurna untuk kamu yang sempurna.

Aku benci saat kamu malah tersenyum, manisnya itu loh yang bikin aku jadi ga bisa tidur. Setiap malam tiba-tiba kamu datang dan gak tau kenapa aku selalu izinkan kamu untuk menari-nari di pikiranku. Kamu yang dalam pikiranku sedang bermain-main di padang rumput yang luas dan tak berbatas. Lalu kamu menuntunku, seolah ingin menjelajahi ketidakterbatasan ini berdua saja.

Aku tau aku ini kaya orang tolol yang merendahkan diri sendiri, padahal kamu gak sejahat itu. Aku tau.

Aku kehilangan harapan disaat kamu maen sama temen-temen kamu, saat kamu banyak dicintai sama laki-laki yang lebih kaya dariku, disaat semua kehebatan kamu yg sedari dulu aku kagumi muncul ke permukaan dan disaat kamu sedang membuat aku jatuh cinta untuk kesekianratusjuta kalinya.

Harapanku hilang di telan getirnya takdirku sendiri.

Namun, Aku tulus mencintaimu, tapi dalam beberapa keadaan aku harus mengalah, karena kamu pantas untuk bahagia dan mungkin aku ga bakal bisa membahagiakanmu.

Kamu harus makan malam di restoran mewah, sementara aku masih di podhomoro.

Kamu harus ke kampus menggunakan motor biar tidak lecet. Sementara aku masih jalan kaki.

Kamu harus mempercantik diri, sementara aku masih urakan.

Aku bahagia saat ada lelaki kaya yang lebih peduli daripada aku. Karena dia bisa menjaga segala keinginanmu dan membelikannya untukmu.

Aku bahagia saat kamu di tuntun oleh dia yang mencintaimu. Dia yang memperhatikanmu dengan segala kelebihan yg dia punya. Membuatmu tersenyum saat dia membelikanmu boneka baru atau apapun itu.

Meskipun dia tidak selucu aku, tapi dia punya dunia yg lebih baik daripada aku.

Aku bahagia saat kamu menatap matanya dan menyiratkan bahwa dia adalah yang terbaik untukmu. Karena dengan begitu, aku sudah bisa memastikan bahwa kau bahagia.

Itu artinya,

Do’aku sudah di kabulkan oleh-Nya.

Aku sayang kamu.

Dah.

Surat ini di tulis dengan pena air mata dalam kerinduan yg terbungkam oleh keterbatasanku.





Gue persembahkan ini untuk seorang teman yang baru saja dilemahkan oleh takdir.
Semangat bro !